Junaidin : Langkah AKJ-SYAH Soal Harga Jagung Bisa, Dengan Gagasan Baru

foto:Junaidin, Ketua Ikatan Mahasiswa NTB-Semarang.

Dompu,KabaroposisiNTB.Com--Bupati Dompu sudah berupaya memaksimalkan harga jagung, berbagai media online meliputi aktivitas bupati baru kita. Demikian disampaikan Junaidin alias Bung Brewo ketua mahasiswa NTB-Semarang, Rabu 10 maret 2021.

Ia mengungkapkan, secara pribadi dirinya bangga AKJ-Syah mulai sibuk walau baru di Lantik sebagai bupati Dompu, hanya saja kekhawatiran masyarakat yang dipimpinnya terkait dengan janji politik yang selalu di gaungkan harga jagung Rp 4000 perKG, akan ditunggu tunggu, ucap Junaidin Asal Dompu ini.

"Upaya itu terus dilakukan oleh Bupati kita, dengan metode yang lama yang sempat dipakai oleh kepempimpinan yang dahulu (H.Bambang M Yasin) yang tak membuahkan hasil sesuai keinginan masyarakat," tutur ketua Mahasiswa NTB-Semarang ini. 

Tak lupa, dia juga menuturkan fluktuasi harga jagung tetap terjadi setiap tahun, dan impact negatifnya sangat terasa di tengah masyarakat, seperti demonstrasi, konflik sosial dll. Sehingga menghambat perputaran ekonomi daerah," terang Bung Brewo.

"AKJ-SYAH sebenarnya harus jadikan pelajaran kasus yang menimpa masyarakat kabupaten Dompu dimasa lalu. Segera buat kebijakan baru untuk menetralisir harga jagung ditahun 2021 ini, bukan hanya ambil langkah policy market saja karena upaya itu sudah dilakukan oleh Bupati yang dulu," tandasnya.

Bukan mendahului, tapi saran kata dia, AKJ-SYAH coba ciptakan gagasan baru seperti langkah policy price sebab kebijakan itu suatu hal yang belum pernah disentuh oleh Bupati yang dulu (HBY). Upayakan tentukan harga daerah agar janji politik terpenuhi sebab masyarakat kabupaten Dompu sangat menunggu hal demikian.

Dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat kabupaten Dompu-Bima sebagai dominan petani jagung di wilayah NTB tidak perlu kaget mendengar harga jagung 3.800/3.900 perKG. 

Harga 6000 perKG sekaligus pun itu wajar ketika kurva permintaannya naik dan kurva penawaran masih turun, namun bisa kita lihat ketika masuk bulan mei Juni Juli nanti akan terjadi penawaran yang kemungkinan tidak terbendung oleh karena petani secara serentak panen raya dan akan melambung kurva permintaan serta titik equilibrium tidak terkontrol lagi yang akan menyebabkan harga jagung anjlok.

Saya yakin jikalau AKJ-SYAH hanya bertahan pada kebijakan survei pasar saja (policy market) maka AKJ-SYAH tidak punya solusi untuk mengatasi fluktuasi harga jagung dikabupaten Dompu, sebab setiap harga suatu barang tetap tunduk pada the law of Suplay and demand dimana suatu harga barang akan menta'ati pada permintaan dan penawaran. Nah jika itu terjadi dan terus  dibiarkan maka pemerintah daerah hanya mengontrol dan mengawasi saja, tapi tidak berani campur tangan untuk menetapkan HPP daerah  (policy price) sesampai Rp 4000. Artinya janji politik AKJ-SYAH bisa fatal (tidak terpenuhi).(KO.O7)

No comments

Powered by Blogger.