Mahasiswa Menjerit Orang Tuapun tercekik oleh kebijakan kampus UMM Mataram

foto: Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram, Egi Putra Tonda.

Mataram,KabaroposisiNTB.Com--Ditengah kondisi covid-19 yang di hadapi oleh dunia, terutama Indonesia berdampak pada pembatasan segala bentuk aktivitas sosial, pendidikan, budaya yang mengundang kerumunan. 

Bahkan dampak buruk dari pemberlakuan kebijakan itu, sektor perekonomian negara mengalami degradasi yang besar. Hal ini, tentu akan berefek pada masyarakat, dimana pendapatan  masyarakat mengalami penurunan yang drastis. 

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram, Egi Putra Tonda mengatakan bahwa, melihat situasi dan kondisi sekarang, menyebabkan ekonomi merosot, pendapatan masyarakat mengalami penurunan, bahkan kami sebagai mahasiswa  belum di perbolehkan untuk belajar seperti biasa.

"Pendapatan masyarakat mengalami penurunan, akibat pandemi Covid-19, aktivitas kuliyah belum bisa di jalankan seperti biasa. Tapi tuntutan pembayaran masih saja sama seperti biasa," kata Egi

Bahkan di tengah pandemi seperti ini, ungkap Egi, tiba-tiba muncul kebijakan kampus yang berkaitan dengan kenaikan Uang pembangunan yang cukup drastis tinggi di Universitas Muhammadiyah Mataram.

Mahasiswa semester 2 itu merasa tidak puas pada kebijakan kampus universitas Muhammadiyah mataram. Pasalnya, setelah ia cek buku pembayaran lewat PDF pada awal pendaftaran mahasiswa 2020, Disana  ditulis bahwa untuk pembayaran SPP untuk semester 2 Sampai semester 3 biaya pembayaran nya sebanyak Rp. 3.350.000  Dan untuk uang pembangunannya sebanyak Rp. 500.000 Jadi total keseluruhan SPP dan pembangunan untuk smester 2 Sampai smester 3 Sebanyak Rp. 3.850.000,  masuk semester 4 sampai 6, Biya pembayaran SPP tetap Rp. 3.350.000 , Tapi hanya uang pembangunan yang di naikan sebanyak Rp. 1.000.000, Jadi total keseluruhan SPP dan pembangunan, untuk smester 4 Samapi 6 sebanyak Rp. 4.350.000, Ini untuk kebijakan pertama.

Namun, kata Egi, masuk Tahun Ajaran 2020/ 2021 Untuk smester 2 sampai smester 3, tiba- tiba ada perubahan ataupun peningkatan Biaya uang pembangunan menjadi Rp. 1.000.000 di buku pembayaran Spp, sedangkan di buku pembayaran spp pada awal pendaftaran mahasiswa Untuk semester 2 sampai 3 Hanya membayar uang pembangunan sebanyak Rp. 500 , Tapi di karenakan kebijakan ataupun perubahan baru yang di buat oleh pihak kampus, jadi untuk smester 2 samapai 3 untuk uang pembangunan Di naikan menjadi Rp. 1.000.000, jadi total keseluruhan SPP dan pembangunan, sebanyak Rp. 4.350.000, Untuk smester 2 Dengan semester 3,  ini tidak sesuai dengan aturan pertama serta tidak adanya alasan yang jelas oleh pihak kampus universitas Muhammadiyah mataram atas perubahan aturan pembayaran tersebut.

"Ini peningkatan yang sangat drastis yang di buat pihak kampus Universitas Muhammadiyah Mataram di tengah pandemi," ungkapnya

Lebih lanjut, Egi menceritakan bahwa kebijakan kampus sekarang tidak adil terhadap mahasiswa. Hal itu menyebabkan temannya Noven Amidin, sampai ingin putus kuliah di karenakan naiknya biaya SPP di tengah pandemi ini

"Uang sebenyak itu orang tua saya dapat dari mana, bisa-bisa putus kuliah di karenakan pembayaran SPP yang sangat mahal ini," tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan pihak kampus belum dikonfirmasi atas hal ini.(KO.O3)

No comments

Powered by Blogger.