Kenal Sebagai Anak Muda Potensial, Ketum BMMB Jakarta Dukung Efendi Kusnandar Maju di Pilkada Bima 2024
JAKARTA,KabaroposisiNTB.Com--Presiden Soekarno dalam suatu kesempatan berpidato di hadapan pemuda Indonesia menyampaikan kalimat heroik “Beri aku sepuluh pemuda dan dengan kesepuluh pemuda itu aku akan mengguncang dunia. Dengan seratus pemuda, aku akan memindahkan Gunung Semeru.” Ini adalah sebuah gambaran betapa peran dan kehadiran pemuda sangat penting dalam sejarah panjang bangsa Indonesia.
Kalimat heroik diatas saya kutip setelah beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah berita yang dimuat Media GARDA ASAKOTA tentang seorang anak muda putra daerah Bima (Efendi Kusnandar S.Ip.) yang merencanakan diri untuk mengikuti perhelatan demokrasi sebagai calon Kepala Daerah dalam Pilkada serentak pada bulan November 2024 yang akan datang. Effendi Kusnandar ini saya kenal sebagai anak muda potensial yang selain aktif sebagai Bendahara Umum RKB Pulau Lombok dan Pembina Ikatan Mahasiswa Bima Mataram, hari-harinya disibukan untuk menakhodai empat perusahaan miliknya, yakni PT. Amira Sejahtera Indonesia (ASI), PT. Amira Sejahtera Mitra Indonesia (ASMI), PT. Amira Sejahtera Solusi Asia (ASSA), dan PT. Amira Sejahtera Asia Pasifik (ASAP).
Menilik dari rekam jejaknya, Efendi Kusnandar ini termasuk anak muda sukses dan memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni. Oleh karena itu tidaklah berlebihan apabila yang bersangkutan memiliki niat untuk maju dalam perhelatan Pilkada Kabupaten Bima Tahun 2024 yang akan datang. Hanya saja menurut hemat saya sebaiknya dik Efendi tidak terburu mencalonkan diri sebagai calon Bupati, sebaiknya “magang dulu” sebagai Wakil Bupati. Walau secara manajerial terbilang sukses mengawal perusahaan miliknya namun dik Fendi belum memiliki pengalaman di wilayah pemerintahan.
Secara skill, walau usianya relatif muda tapi saya rasa yang bersangkutan bisa menjadi tandem yang tangguh bagi “Sang Bupati” pasangannya, dan dengan kemampuan finansial yang dimilikinya tentu kita berharap Efendi masuk dalam pemerintahan tidak semata karena motif untuk mencari keuntungan pribadi dan atau kelompoknya tapi didasarkan pada niat untuk memajukan daerah Bima.
Mencermati sejarah perjuangan bangsa Indonesia, kita mengetahui banyak kisah-kisah perjuangan hebat yang dimotori kaum muda seperti gerakan Kebangkitan Nasional Budi Utomo (1908), Sumpah Pemuda (1928), Perjuangan Kemedekaan Indonesia (1945), menumbangkan rezim Orde Lama (1966), peristiwa Malari (1974), sampai penurunan paksa rezim Orde Baru (1998). Dalam peristiwa-peristiwa tersebut, peran pemuda mengambil posisi yang sangat penting.
Ir. Soekarno, KH. Wahid Hasyim, Mohamad Natsir, Tan Malaka, Sjahrir, adalah juga sebagai contoh nyata betapa kepemimpinan mereka dimulai sejak usia sangat muda. Bahkan pahlawan nasional yang lain seperti KH. Hasyim Asy’ari maupun KH. Ahmad Dahlan juga mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam usia yang relatif muda. Di usia 20-an atau 30-an, para tokoh-tokoh besar tersebut sudah mengabdikan dirinya bagi perjuangan bangsa.
So… setuju atau tidak, kita harus menerima kenyataan bahwa perubahan besar dalam sebuah negara atau bangsa dimulai dari kalangan muda. Semangat muda adalah semangat perubahan, aktif, energik, penuh spirit, kreatif, visioner, pekerja keras, serta mempunyai nilai positif bagi kemajuan bangsa. Di Kabupaten Bima saat ini ada sosok anak muda Muhammad Putera Feryandi (Dae Yandi) yang sukses memimpin Lembaga DPRD Kabupaten Bima sejak tanggal 18 Oktober 2019 yang lalu, dan tentu saja kita berharap makin banyak lagi anak muda Bima yang tampil dalam kancah politik dan dengan niat tulus “mewakafkan” waktu, tenaga, pikiran, dan andil lainnya demi kemajuan Bima tercinta.
Maka semangat positif anak muda seperti Efendi untuk terlibat aktif dalam politik haruslah di apresiasi, sebab dunia politik adalah dunia pengabdian dan medan perjuangan untuk menciptakan kebangkitan bagi bangsa di segala bidang. Politik merupakan arena untuk menyalurkan aspirasi dan memperjuangkan aspirasi tersebut agar terwujud dalam bentuk kebijakan pemerintah.
Dengan peduli (aware) dengan isu-isu politik kita bisa belajar banyak hal, misalnya, belajar mengenai kepemimpinan (leadership), kerja tim dalam organisasi (team work), kolektifitas (kesetiakawanan), pentingnya memagang teguh prinsip/nilai perjuangan.
ideologi), belajar berkomunikasi dengan publik (teknik lobi dan negosiasi), maupun belajar untuk secara cepat dan tepat dalam mengambil keputusan, dan sebagainya. Maka dari itu, sudah saatnya anak-anak muda mengambil tanggung jawab dan peran positif dalam berkontribusi terhadap perbaikan sistem politik di Indonesia maupun di daerah.
Generasi muda seperti Dae Yandi dan Efendi Kusnandar serta beberapa anak muda Bima potensial diharapkan untuk terus menjadi partisipan penggerak demokrasi, generasi penerus bangsa yang kelak dipundaknya diberikan tanggungjawab untuk meneruskan estafet politik di Negara ini, mengatur dan membuat kebijakan yang lebih baik.(ALFAISAL)
No comments