Rachmat Hidayat Tegaskan BLT BBM Bentuk Keberpihakan Presiden Joko Widodo ke Masyarakat Tidak Mampu
MATARAM,KabaroposisiNTB.Com__-Hingga Minggu (18/9/2022), Bantuan Langsung Tunai (BLT) sudah diterima 432.944 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di NTB. Itu berarti masih ada 130.873 KPM lagi yang sedang dalam proses pencairan dari total 553.817 kuota KPM penerimta BLT di Bumi Gora.
Dalam dua hari terakhir, Sabtu 17 September 2022 hingga Ahad 18 September 2022, Anggota Komisi VIII DPR RI H Rachmat Hidayat menyapa dari dekat masyarakat yang menerima BLT di Lombok Timur dan Kota Mataram, sekaligus memantau penyaluran bantuan yang merupakan kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut.
"Saya akan tetap melakukan pengawasan terhadap kegiatan penyaluran bantuan ini supaya hak-hak masyarakat terpenuhi," kata Rachmat.
Politisi senior yang juga merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini didampingi pejabat Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan Kewirausahaan Sosial, Kementerian Sosial, Ani Iriani Freeyanti.
Di Lombok Timur, Rachmat memantau penyaluran BLT BBM di Desa Masbagik Selatan pada Sabtu pagi. Di sana, pada hari tersebut, terdapat 991 KPM yang akan menerima BLT. Mereka sudah siap masing-masing dengan membawa surat pemberitahuan yang dikirimkan dari Kantor Pos dan membawa KTP dan Kartu Keluarga. Nyaris seluruh penerima BLT ini adalah warga perempuan.
Kedatangan Rachmat disambut riuh warga yang sedang mengantre proses pencairan dengan raut penuh kegembiraan. Kepala Kantor Pos Selong Defri Maulana juga menyongsong untuk menyambut kedatangan Rachmat dan rombongan.
Mihram, warga Masbagik Selatan, menunjukkan surat pemberitahuan yang diterimanya. Dalam, surat itu, perempuan 73 tahun tersebut diberitahu akan mendapat pencairan dana BLT tahap pertama dan juga dana Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk bulan September. Jumlah BLT tahap pertama Rp 300.000 dan BPNT bulan September sebesar Rp 200.000. Sehingga, total seluruh warga menerima Rp 500.000.
Dalam surat pemberitahuan juga disebutkan kalau bantuan tidak ada potongan apapun. Jika ada potongan, tercantum nomor pengaduan di Kementerian Sosial yang dapat dihubungi kapan saja. Khusus untuk dana BPNT, tidak boleh digunakan untuk membeli rokok dan minuman keras.
Butuh waktu kurang dari lima menit bagi setiap warga untuk mencairkan dana BLT dan dana BPNT yang mereka terima. Kepada petugas dari Kantor Pos yang sudah berada di hadapan mereka, satu per satu warga dipanggil namanya. Mereka menunjukkan kelengkapan dokumen yang mereka bawa, kemudian membubuhkan cap jempol, dan setelah itu dana BLT dan BPNT dicairkan secara tunai. Warga yang sudah menerima dana tersebut kemudian difoto secara langsung oleh petugas Kantor Pos yang menyerahkan dana.
Seluruh proses pencairan tersebut dipantau secara saksama oleh Rachmat. Termasuk memastikan bahwa jumlah bantuan yang diterima oleh warga benar-benar tepat jumlah tanpa ada pemotongan.
Di hadapan seluruh warga yang menerima BLT, saat didaulat memberikan sambutan, Rachmat menjelaskan dirinya adalah Anggota Komisi VIII DPR RI yang berasal dari Rumbuk, Lombok Timur.
Rachmat menjelaskan, bahwa BLT yang diterima oleh masyarakat dari pemerintah, adalah kompensasi untuk masyarakat seiring dengan kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM.
Dijelaskan, pencairan dana BLT dilakukan dua tahap. Masing-masing tahap, setiap warga mendapatkan Rp 300.000. Untuk tahap pertama ini, selain dana BLT, pada saat yang sama, masyarakat juga mendapat pencairan dana BPNT untuk bulan September dengan nilai Rp 200.000. Sehingga total warga menerima Rp 500.000.
“Bantuan ini khusus untuk warga yang tidak mampu. Mudah-mudahan, di pencairan berikutnya, juga berbarengan dengan pencairan dana BPNT. Sehingga jumlah yang akan diterima Bapak Ibu, akan sama sebesar Rp 500.000,” kata Rachmat.
Kepala Kantor Pos Selong Defri Maulana menjelaskan, pihaknya menargetkan penyaluran dana BLT dan BPNT sudah akan mencapai 98 persen di Lombok Timur pada hari ini. Hingga kemarin, dari total 125.719 KPM yang menerima BLT di Gumi Patuh Karya, sebanyak 96.542 KPM sudah menuntaskan pencairan. Sementara 29.177 KPM lainnya sedang dalam proses.
“Kami akan melayani proses pencairan tanpa ada jeda,” kata Defri. Sehingga, pada saat hari libur pun, proses pencairan terus berlangsung.
*Penyaluran BLT di Mataram*
Rachmat juga memantau proses pencairan BBM di Kota Mataram. Rachmat mendatangi Kantor Pos Ampenan dan menyapa 75 warga yang sedang mengantre proses pencairan di sana, Minggu 18 September 2022. Warga dari Kelurahan Jempong yang mendapat giliran pencairan. Pada saat yang sama, selain di Kantor Pos Ampenan, proses pencairan BLT juga dilakukan di Kantor Pos Cabang Utama Mataram di Jalan Sriwijaya. Di sana, ada 1.600 warga yang mencairkan dana BLT. Setiap penerima masing-masing mendapat dana tunai Rp 500.000 yang terdiri dari dana BLT dan BPNT.
Kedatangan Rachmat di Kantor Pos Ampenan disambut pejabat Kementerian Sosial Ani Iriani Freeyanti dan Executive General Manager PT Pos Indnesia Kantor Cabang Utama Mataram, Achmad Saiful Bahri. Sama seperti di Lombok Timur, Rachmat juga datang untuk memastikan BLT BBM disalurkan tepat sasaran dan memastikan disalurkan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang telah disiapkan Kementerian Sosial. Turut hadir pada kesempatan tersebut, Anggota DPRD NTB Made Slamet dan Ketua Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Mataram Nyayu Ernawati.
Kepada warga yang menerima dana BLT, Rachmat menjelaskan, bahwa kebijakan Presiden Joko Widodo yang menarik subsidi BBM dan menggantinya dengan BLT BBM merupakan kebijakan yang pro terhadap kepentingan rakyat.
"Kenapa Presiden Jokowi menarik subsidi BBM? Karena masih banyak orang kaya yang dapat. Makanya diganti dengan BLT, supaya masyarakat yang berhak bisa mendapatkan haknya," kata tokoh kharismatik NTB ini.
Dirinya pun berharap agar bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat dan dapat membantu pemenuhan kebutuhan dasar.
“Pergunakan bantuan ini dengan sebaik-baiknya,” katanya memberi pesan.
Di tempat yang sama, Achmad Saiful Bahri mengapresiasi kebijakan pemerintah yang telah menyalurkan BLT BBM kepada masyarakat. Dirinya pun berterima kasih kepada pemerintah yang telah mempercayakan penyaluran BLT BBM memalui PT Pos Indonesia.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah khususnya melalui Pak Rachmat Hidayat yang telah mengupayakan BLT BBM ini dapat tepat sasaran," imbuh Saiful.
Saiful menjelaskan, di Kota Mataram jumlah penerima BLT BBM sebanyak 35.887 KPM. Secara keseluruhan, hingga kemarin, yang sudah menuntaskan pencairan sebanyak 29.704 KPM. Sementara 15.980 KPM sedang dalam proses.
“Kami optimis realisasi bisa mencapai 97 persen pada hari ini," katanya.
Secara keseluruhan di NTB, Saiful menjelaskan, total ada 553.817 KPM yang menerima BLT. Jumlah tersebut mengalami penambahan, sebab dalam prosesnya, Kementerian Sosial memang telah meminta pemerintah daerah melakukan pemutakhiran data sehingga data terbaru yang menjadi rujukan.(Red)
No comments