Dugaan Korupsi di PDAM Giri Menang, GPR Gelar Aksi Jilid Tiga

Lombok, KABAROPOSISINTB. COM---Aksi demonstrasi puluhan aktivis yang tergabung dalam Gerakan Pemuda dan Rakyat (GPR-NTB) di Depan kantor PDAM PT. Air Minum Giri Menang (AMGM) sampai dengan Jilid Tiga tidak kunjung di temui oleh Direktur Utama Lalu Ahmad Zaini, Jum'at (11/8/2023). 
Dalam aksi tersebut sempat diwarnai ketegangan. Masa aksi memaksa menerobos masuk ke kantor PDAM Giri Menang untuk menemui Direktur utama Lalu Ahmad Zaini. Sehingga aksi saling dorong antar masa aksi dengan aparat tidak bisa terelakkan. Namun sayangnya aksi tersebut mampu ditenangkan kembali oleh aparat. 

"Kehadiran kami dari Aksi Jilid Pertama, Kedua dan ketiga ini bisa dipastikan Direktur Utama PDAM Giri menang Lalu Ahmad Zaini tidak berani hadir. Karena kami hadir dengan data yang jelas terkait adanya dugaan korupsi yang melibatkan dirinya,"Kata Korlap, Sukirman dalam orasinya. 

Dia menuding bahwa Direktur PDAM Giri menang tidak bertanggung jawab terkait adanya dugaan korupsi dan penyalahgunaan jabatan pada realisasi proyek pembangunan instalasi sumber dan Instalasi bagunan gedung PDAM Giri Menang Tahun 2019-2020. Termaksud pemungutan retribusi pelayanan sampah kebersihan yang disatukan dengan rekening tagihan pelanggan setiap bulannya. 

"Itu lebih mengerikan lagi, karena pemungutan retribusi tersebut sudah berjalan bertahun-tahun bahkan sampai sekarang,"jelasnya melanjutkan. 

"Kalau memang Direktur Utama PDAM Giri menang bertanggung jawab, Kenapa tidak berani memuai kami masa aksi. Kami hadir atas perintah UUD 1945 dan UU No.31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,"terangya.

Disampaikan bahwa kinerja Direktur Utama PDAM Giri menang perlu dilakukan evaluasi total oleh pemerintah yang berwewenang, baik itu DPRD maupun Gubernur NTB. Menurutnya sikap Direktur utama PDAM Giri menang sama tidak mencerminkan sebagai seseorang pemimpin dalam sebuah perusahaan daerah yang dikelolanya. 

"Dengan adanya dugaan korupsi ini, seharusnya Direktur Utama Lalu Ahmad Zaini mau menemui kami. Bukan malah menghindar, ini justru akan menguatkan dugaan kami,"ungkapnya.

Kepada APH, Ia meminta untuk segera memanggil dan memeriksa Direktur Utama PDAM Giri menang, Diduga aliran dana dugaan korupsi masuk kedalam rekening pribadinya. "Kami minta APH segera tindaklanjuti tuntutan kami. Apabila tidak segera diindahkan kami akan terus melakukan aksi berjilid-jilid,"tegasnya.

Orator lain, Hendra mengatakan bahwa kehadirannya di depan kantor PDAM Giri menang sudah tiga kali untuk meminta pertanggung jawaban sekaligus klarifikasi langsung dari Direktur Utama Lalu Ahmad Zaini.

Sayangnya kata Hendra, Direktur Utama PDAM Giri menang malah masa bodoh. Tidak mau mendengarkan aspirasi rakyat atas dugaan korupsi pekerjaan proyek fisik dan penyimpangan pemungutan retribusi pelayanan sampah yang disatukan dengan rekening tagihan pelanggan setiap bulan. 

"Di aksi yang ketiga kali ini kami tidak ingin ada orasi. Tapi Direktur utama malah masa bodoh. Sehingga sikap Direktur Utama ini menguatkan dugaan kami. Wajar kalau ada keluhan masyarakat terkait adanya kenaikan pembayaran tagihan sampah dan lain sebagainya,"ungkap Hendra. 

Sementara rusli, perwakilan pemuda Lombok Barat dalam orasinya memberikan mosi tidak percaya terhadap Direktur utama PDAM Giri menang Lalu Ahmad Zaini yang telah mendustakan jabatannya dengan melakukan kejahatan secara sistematis. 

"Ini sudah merugikan masyarakat NTB khususnya saya yang berdomisili di Lombok Barat. Karena itu, kami tidak akan pernah tinggal diam sebelum tuntutan ditanggapi langsung oleh Direktur utama Lalu Ahmad Zaini,"pungkasnya.

Akibat tidak kunjung di temui oleh Direktur utama Lalu Ahmad Zaini. Masa aksi sebelum meninggal Kantor PDAM Giri Menang membakar Sejumlah Pamflet sebagai bentuk kekecewaan mereka. Selanjutnya masa aksi langsung membubarkan diri dengan aman dan tertib. (RED).

No comments

Powered by Blogger.