Warga Dua Desa Saling Blokir Jalan, Ini Cerita Awalnya Hingga Saat Ini Masih Berlangsung

Bima, KABAROPOSISINTB. COM--- Warga Desa Woro dan Desa Mpuri Kecamatan Madapangga saling memblokir jalan raya pada hari berbeda. Aksi itu dipicu oleh persoalan yang berbeda.

Warga Desa Woro memblokir jalan persis di depan masjid At-Taqwa Dusun Rasabou Kamis (7/9) sekitar pukul 20.30 WITA. Dipicu kasus illegal loging.

Blokade jalan juga dilakukan puluhan warga Desa Mpuri. Aksi ini merespon kejadian pemukulan warga setempat saat berlangsung blokade jalan di Desa Woro. 

Truk pengangkut 91 batang kayu balok sonokeling disandera oleh warga Desa Woro. Sopir milih kabur dari amukan warga.

Warga setempat menuntut kayu tidak boleh dibawa ke pemiliknya, karena diduga berasal dari kawasan hutan Lano Desa Woro.

"Kayu-kayu ini tidak boleh dibawa. Bila perlu simpan untuk pembangunan masjid ini," kata Ramadan warga setempat.

Warga juga mempertanyakan dua dari tujuh orang yang ditangkap KPH Marowa beberapa bulan lalu tidak lagi ditahan.

Sementara 5 orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka dan masih ditahan di Polres Bima, yang salah satunya adalah warga Desa Woro.

"Jangan bodohi kami rakyat kecil. Hasil jerih payah orang tua kami dirampas orang lain. Tidak sedikit wajah dari luar Woro yang lalu lalang naik turun di kawasan," ungkapnya.

Kapolsek Madapangga IPDA Kader, membenarkan adanya aksi blokir jalan oleh warga tersebut. 

Dia menjelaskan, telah mencoba negosiasi dengan perwakilan masyarakat agar truk serta kayu ini dibawa untuk proses hukum. 

Namun, kata Kapolsek, masyarakat bersikeras  menolaknya, bahkan menuding aparat kepolisian dengan berbagai narasi yang tidak terarah.

Selang beberapa jam setelah aksi blokade jalan oleh warga Desa Woro, mu cul reaksi blokade jalan oleh warga Desa Mpuri.

Aksi blokir jalan oleh warga Desa Mpuri ini buntut kasus pemukulan oleh warga Desa Woro terhadap warga Desa Mpuri saat terjadi blokade jalan.

Kader menjelaskan, blokade jalan di Desa Mpuri dipicu kasus pengeroyokan korban Yan dan Imam oleh warga yang blokir jalan di Desa Woro.

"Awalnya korban datang ke lokasi meminta baik-baik agar mobil yang diamankan masyarakat Desa Woro dilepas," ujarnya.

Jumlah masyarakat banyak dan mencurigai kedua korban, masyarakat Desa Woro menyuruh pulang dan mengejar kedua korban hingga terjadi pengeroyokan.

"Setiba di kampungnya, kedua korban bersama keluarga memblokir jalan memaksa agar para pelaku pengeroyokan diamankan," tuturnya.

Kader mengatakan, sekitar pukul 01.30 WITA dini hari korban datang melapor dan telah dibuatkan visum.

 "Saksi-saksi tadi pagi maupun korban sudah diperiksa. Sedangkan keluarganya tidak akan membuka jalan sebelum pelaku diamankan," tandasnya. (RED) 

No comments

Powered by Blogger.